Talking Angela Berbahaya, Benar atau Salah ?



Talking Angela merupakan aplikasi android dimana tokoh dalam aplikasi tersebut akan mengikuti apa yang kita bicarakan. Angela, yang digambarkan sebagai seekor kucing lucu dengan bulu berwarna putih dan bermata biru ini membuat anak – anak yang melihatnya terasa gemas saat memainkannya. Kita dapat mengatur pakaian yang dikenakan si kucing imut itu. Tentu itu membuat anak – anak yang memainkan permainan itu semakin senang. 


Namun dibalik kesenangan itu, akhir – akhir ini terdapat cerita creepy mengenai aplikasi ini. Banyak orang mengakui bahwa ketika kita memainkan pada jam 3 pagi, Angela tidak mengikuti apa yang kita katakan, namun dia akan menjawab apa yang kita bicarakan, atau bahkan bertanya kepada kita tentang sesuatu hal. Bahkan ada yang mengakui kalau kita menyebut nama “Angela” sebanyak tiga kali, mata kucing yang berwarna biru akan berubah menjadi merah. Serta tidak sedikit pula orang –orang tersebut yang membuktikan hal itu dengan merekamnya.


Tetapi, terdapat pengakuan yang bisa diterima akal sehat kita oleh beberapa orang. Menurut website dari scaryforkids, Aplikasi Talking Angela telah di hack oleh sekumpulan orang. Tujuan meng-hack aplikasi ini adalah untuk memantau anak kecil yang memainkan aplikasi ini dan jika waktunya sudah tepat, maka ia akan menculik anak tersebut. Orang itu akan mengambil alih fungsi kamera pada smartphone untuk diambil gambar atau merekam anak itu. Jika kita melihat lebih teliti mata dari karakter Angela, kita akan melihat bayangan siluet orang yang seperti sedang memantau kita, atau akan tampak seperti sebuah ruangan kosong. Pada paragraf pertama tadi, dikatakan bahwa karekter kucing itu tidak mengikuti apa yang kita katakan, bisa dibilang ini adalah jawaban yang lebih logis, atau bisa kita terima dengan akal sehat kita. 

Tapi jika kita menggali informasi itu lebih dalam. Di tahun 2014, aplikasi ini sudah menjadi perbicangan hangat masyarakat dunia. Pasalnya beberapa orang yang menggunakan facebook mengakui bahwa aplikasi itu berbahaya untuk anak – anak. Dan cerita mengenai anak kecil yang telah diculik itu sebenarnya sudah tersebar luas. Pada website the guardian, menurut developer dari Talking Angela itu sendiri, bahwa berita mengenai aplikasi yang telah di hack itu adalah hoax (TalkingAngela developer: Facebook-fuelled paedophile hoax is 'ridiculous'). Dan juga cerita – cerita mengenai seorang anak kecil yang diculik setelah meng-install aplikasi ini juga merupakan hoax (No, 7-year-old Eli Moreno wasn’tabducted after playing the Talking Angela app). 
Kita tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, namun kita dapat mengambil sesuatu hal dari itu. Bagi para orangtua, harus lebih memantau anak – anaknya dalam bermain. Teknologi semakin maju, perkembangan zaman semakin pesat, bisa jadi penjahat menggunakan teknologi itu untuk melakukan hal – hal yang tidak pantas. Dan bagi kita semua untuk lebih bijak dalam menggunakan internet. Tidak terpancing berita – berita yang belum tentu kebenarannya. Lebih baik kita menggali informasi itu dulu untuk memastikan itu asli atau cuma hoax.



Comments